Atlet Blora Siap Bertanding Di Porprov 2018 ke-XV
https://www.apdesinews.com/2018/10/koni-blora-siap-bertanding-di-porprov.html
APDESINEWS.COM- Atlet Blora Siap bertanding di laga Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) ke XV Jawa Tengah 2018 di Solo tanggal 19-26 Oktober, dengan target minimal 10 besar, hal ini dilontarkan Ketua umum KONI Blora saat Rapat Koordinasi persiapan menjelang Porprov Jateng 2018 dengan 24 Cabor yang ikut bertanding di Solo,Senin(15/10)
Rapat persiapan koordinasi jelang Porprov Yang tinggal 4 hari lagi diaula KONI Blora di pimpin oleh ketua umum KONI Blora Hery Setiyono dengan menanyakan satu persatu kesiapan atlit kepada ketua dan pelatih masing -masing Cabor yang telah mengikuti TC beberapa bulan lalu,semuanya dengan penuh semangat menjawab telah siap bertanding di laga tertinggi Jawa Tengah yakni Porprov Jteng 2018 di Solo, bahkan mereka ingin cepat -cepat bertanding.
"Mereka ingin waktu diputarcepat, ingin segera bertanding, karena merasa cukup untuk latihan di dalam TC beberapa bulan lalu,melihat semangat mereka, Blora minimal 10 besar lah, lebih baik dari tahun kemarin, "jelasnya
Perubahan Aturan Porprov Ditentang Daerah
Munculnya sejumlah aturan dan persyaratan baru menjelang Porprov XV Jateng 2018 dinilai membingungkan daerah. Hal ini juga disampaikan ketua umum Hery setiyono kepada seluruh cabor saat rakor siang tadi, Hery Sutiyono,mengemukakan,
dalam pekan ini pihaknya menerima beberapa surat dari KONI Jateng dan panitia Porprov. Surat tersebut antara lain berisi perubahan peraturan maupun penambahan persyaratan bagi atlet yang akan berlaga di Porprov. Dia menyebutkan, salah satu perubahan peraturan itu adalah kewajiban melampirkan kartu tanda anggota (KTA) bagi TNI dan Polri serta kartu tanda mahasiswa (KTM) bagi mahasiswa sebagai pengganti kartu tanda penduduk (KTP). Padahal, kata Hery Sutiyono, sejak awal dalam aturan dinyatakan bahwa atlet yang akan tampil di Porprov harus melampirkan KTP kabupaten dan kota kontingen yang diperkuatnya. ‘’Tiba-tiba saja ada perubahan aturan KTP bisa diganti KTA atau KTM. Ada apa ini ?,’’ tegas Hery Sutiyono, kemarin.
Rapat persiapan koordinasi jelang Porprov Yang tinggal 4 hari lagi diaula KONI Blora di pimpin oleh ketua umum KONI Blora Hery Setiyono dengan menanyakan satu persatu kesiapan atlit kepada ketua dan pelatih masing -masing Cabor yang telah mengikuti TC beberapa bulan lalu,semuanya dengan penuh semangat menjawab telah siap bertanding di laga tertinggi Jawa Tengah yakni Porprov Jteng 2018 di Solo, bahkan mereka ingin cepat -cepat bertanding.
"Mereka ingin waktu diputarcepat, ingin segera bertanding, karena merasa cukup untuk latihan di dalam TC beberapa bulan lalu,melihat semangat mereka, Blora minimal 10 besar lah, lebih baik dari tahun kemarin, "jelasnya
Perubahan Aturan Porprov Ditentang Daerah
Munculnya sejumlah aturan dan persyaratan baru menjelang Porprov XV Jateng 2018 dinilai membingungkan daerah. Hal ini juga disampaikan ketua umum Hery setiyono kepada seluruh cabor saat rakor siang tadi, Hery Sutiyono,mengemukakan,
dalam pekan ini pihaknya menerima beberapa surat dari KONI Jateng dan panitia Porprov. Surat tersebut antara lain berisi perubahan peraturan maupun penambahan persyaratan bagi atlet yang akan berlaga di Porprov. Dia menyebutkan, salah satu perubahan peraturan itu adalah kewajiban melampirkan kartu tanda anggota (KTA) bagi TNI dan Polri serta kartu tanda mahasiswa (KTM) bagi mahasiswa sebagai pengganti kartu tanda penduduk (KTP). Padahal, kata Hery Sutiyono, sejak awal dalam aturan dinyatakan bahwa atlet yang akan tampil di Porprov harus melampirkan KTP kabupaten dan kota kontingen yang diperkuatnya. ‘’Tiba-tiba saja ada perubahan aturan KTP bisa diganti KTA atau KTM. Ada apa ini ?,’’ tegas Hery Sutiyono, kemarin.
Dia mencurigai ada rencana terselubung untuk meloloskan atlet dari provinsi lain agar bisa berlaga di Porprov Jateng melalui perubahan aturan tersebut. Padahal, kata dia, dalam rapat koordinasi pengurus KONI kabupaten dan kota se Jateng bersama KONI Jateng di Solo, 20 September, perubahan aturan itu tak pernah disinggung. ‘’Dalam pertemuan yang dibuka ketua KONI Jateng itu antara lain disepakati persyaratan pendaftaran atlet yang masih kurang harus segera dilengkapi. Misalnya masih belum melampirkan KTP atau KK dan persyaratan lainnya. Kok sekarang tiba-tiba saja KTP bisa diganti KTA atau KTM,’’ tandasnya.
Dalam rakor di Solo tersebut pengurus KONI Jateng juga mewacanakan penandatanganan pakta integritas bagi atlet yang berlaga di Porprov. Pakta integritas itu bertujuan agar atlet tidak pindah ke provinsi lainnya untuk tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Menurut Hery Sutiyono, lampiran pakta integritas atau surat pernyataan pengikatan diri sebagai atlet Jateng di atas kertas bermaterai itu baru diterima KONI kabupaten Rabu (10/10) sore dan sudah harus ditandatangani Kamis (11/10). Padahal, tidak semua atlet berada di daerahnya masing-masing. Selain itu, kata Hery, dari komunikasi yang dilakukannya dengan pengurus KONI Jateng, jika tidak menandatangani pakta integritas itu, sang atlet tidak boleh tampil di Porprov. ‘’Pertanyaannya sekarang, apa yang diberikan KONI Jateng untuk ‘’mengikat’’ atlet tersebut agar tidak pindah. Apakah ada insentif yang diberikan. Ini yang perlu dibahas lebih lanjut, bukan sekadar tandatangan pakta integritas saja. Apalagi saya dengar ada konsekuensi denda dan pidana jika atlet melanggar pakta integritas,’’ tegas Hery Sutiyono.
Dari 46 Cabor yang di pertandingkan di Porprov XV Jateng 2018,Blora hanya mengikuti 24 Cabor saja.(Ag)