MENGEJAR TARGER 2020 OPERASI, PEMDA BLORA LAKUKAN PEMBEBASAN LAHAN
https://www.apdesinews.com/2018/10/mengejar-targer-2020-operasi-pemda.html
Bupati Blora Djoko Nugroho pimpin Rapat koordinasi pembangunan bandara Ngloram |
Cepu, Apdesi - Bupati Djoko
Nugroho menginginkan pembangunan fisik reaktivasi Bandara Ngloram
yang ada di Kecamatan Cepu bisa segera dimulai dan menargetkan mulai
didarati pesawat pada tahun 2020 mendatang. Sebagai langkah
percepatannya, Bupati dalam waktu dekat akan melakukan konsultasi
dengan Gubernur Jawa Tengah terkait pembebasan lahannya.
“Saya minta revisi
masterplan pembangunan bandara segera dilakukan dalam minggu-minggu
ini. Masterplan ini akan kita gunakan untuk dasar pelaksanaan
pembebasan lahan bersama-sama dengan Pemprov Jawa Tengah,” tegas
Bupati dalam rapat presentasi masterplan Bandara Ngloram, Selasa
(16/10/2018).
Dalam rapat yang dihadiri
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Trunojoyo, Indra
Triyantono, sebagai satuan pelaksana pembangunan Bandara Ngloram dari
Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub RI, Bupati menginginkan pembebasan
lahan bisa segera dilakukan.
“Mengingat ini sudah
bulan Oktober, maka langkah pembebasan lahan harus segera disusun
bersama dengan Pemprov Jawa Tengah. Nanti tim dari Pemkab akan minta
waktu untuk presentasi di hadapan Pak Gubernur,” lanjut Bupati.
Pasalnya saat ini lahan
yang ada baru untuk perpanjangan landasan pacu saja, sehingga menurut
Bupati perlu pembebasan untuk akses jalan masuk dan terminal yang
luasannya harus diperinci per tahapan dalam masterplan.
“Jika jadi nanti, saya
ingin mengganti nama bandara yang tadinya hanya dinamai Bandara
Ngloram karena letaknya di Desa Ngloram, menjadi Bandara Arya
Penangsang. Arya Penangsang adalah Raja Kerajaan Jipang Panolan yang
pusat kerajaannya tidak jauh dari Ngloram,” ucap Bupati.
Kepala Unit Penyelenggara
Bandar Udara Kelas III Trunojoyo, Indra Triyantono, menyampaikan agar
bandara bisa didarati pesawat jenis ATR-72, minimal pada tahapan awal
ini ada pembebasan lahan seluas 6,2 hektar.
“Enam koma dua hektar
ini bentuknya seperti apa dan posisinya bagaimana, harus dimasukkan
dalam masterplan dahulu. Sehingga nanti dalam pembebasan lahannya
bisa jelas. Karena pembebasan lahan dilakukan oleh Pemkab dan
Pemprov,” ucapnya.
Ia pun menyampaikan bahwa
tahun 2019 nanti pihaknya dari Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas
III Trunojoyo telah menganggarkan anggaran sebesar Rp 40 milar dari
APBN untuk melakukan overlay dan perpanjangan landasan. Sedangkan
tahun ini sedang berlangsung proses pemagaran aset tanah bekas
bandara lama.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah,
H. Hadi Santoso, ST, MT yang ikut hadir dalam rapat ini menyatakan
kesediaannya untuk mendukung dan mengawal proses pembangunan Bandara
Ngloram di Kecamatan Cepu, Blora.
“Kami mewakili Pak Ketua Komisi D
siap mendukung. Pada intinya DPRD Jawa Tengah siap membantu mengawal
dan menyukseskan pembangunan bandara ini dalam hal penganggaran dana
untuk pembebasan lahan yang akan dilakukan sharing antara Pemprov
Jateng dan Pemkab Blora. Kita ketahui bersama bandara ini sangat
potensial dikembangkan,” ujar Hadi Santoso.