https://www.apdesinews.com/2018/12/ketua-dpd-ri-sudah-saatnya-desa-bangkit.html
APDESINEWS.COM- Ketua DPD RI, Oesman Sapta, mendukung adanya penguatan pada
desa. Dimana desa dapat kuat jika memiliki sistem pemerintahan yang sederhana.
Dimana sistem tersebut dipahami dan dapat diaplikasikan oleh pemerintahan desa.
Hal tersebut dapat mewujudkan penguatan di desa dan mampu mewujudkan kemakmuran
di Indonesia.
"Untuk
itu kita harus mendukung penguatan desa karena problem kemiskinan itu
sebenarnya ada di tingkat desa," ucapnya.
Hal
ini diungkapkan OSO saat memberikan sambutan di acara Workshop &
Silaturahmi Nasional Pemerintah Desa Se-Indonesia yang digelar di Gedung
International Convetion Exhibition (ICE) BSD (29/11).
Oesman
Sapta menilai bahwa saat ini merupakan tahun kebangkitan desa. Oleh karena itu,
dirinya mengajak semua pemerintah desa untuk turut serta dalam membangkitkan
desa. Lanjutnya, dengan kebangkitan desa, maka desa itu makmur, dan selanjutnya
kemakmuran di Indonesia akan terwujud.
Ada
satu filosofi desa, sebagai utusan daerah, kemakmuran itu ada di tingkat desa.
Bilamana semua desa makmur, maka seluruh Indonesia makmur. Bohong kalau Jakarta
makmur, Indonesia pasti makmur," tegas Senator asal Kalimantan Barat ini
dihadapan ratusan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI).
Dalam
acara ini juga dihadiri Wakil Ketua DPD RI sekaligus Ketua Dewan Pembina
Apdesi, Akhmad Muqowam, Ketua Komite I DPD RI Benny Rhamdani, dan anggota DPR
Akbar Faisal.
Guna
dapat memakmurkan desa, Oesman Sapta menganggap desa harus memiliki sistem
manajemen yang bagus. Dimana sistem tersebut harus mampu dipahami dan
diterapkan oleh pemerintah desa, terutama kaitannya dengan penggunana dana
desa.
"Bagaimana
memakmurkan desa itu pakai sistem. Desa harus diberikan sistem, tidak usah
diberikan pidato yang muluk-muluk yang tidak dimengerti. Desa memerlukan
pemikiran sederhana dan pasti," imbuhnya.
Menurut
Oesman Sapta, untuk membentuk sistem desa yang bagus, membutuhkan 5S. S pertama
adalah Strategy. Sebuah desa harus memiliki strategi untuk memakmurkan
daerahnya. Kedua adalah struktur, dimana struktur pemerintahan desa harus dapat
bekerja. S ketiga adalah skill, dimana seseorang yang menduduki sebuah jabatan,
haruslah tepat. Keempat adalah sistem yang dibutuhkan dalam menjalankan roda
pemerintahan desa. Dan kelima adalah speed & target, dimana desa harus
memiliki sasaran dan juga ukuran pencapaian dari sasaran tersebut.
Selain
itu, Oesman Sapta juga menyinggung peran Presiden Joko Widodo dalam memperbaiki
sistem dan manajemen desa. Menurutnya, di era pemerintahan Joko Widodo, nama
Apdesi baru terdengar gaungnya. Menurutnya Jokowi mampu membuat sistem di desa
yang dapat membangkitkan desa.
"Presiden
bekerja tidak untuk dikasihani. Tapi beliau mengabdi kepada masyarakat desa,
dan dengan segala kekurangan yang ada di desa ingin diperbaiki sistem
manajemennya," pungkasnya. ***