KETUA PRAJA KABUPATEN BLORA MENOLAK KALAU KADES YANG DIPANGGIL BPK BERMASALAH
https://www.apdesinews.com/2019/02/ketua-praja-kabupaten-blora-menolak.html
Ketua Praja Kabupaten Blora Agung
Heri Susanto
APDESINEWS.COM-
Warga Blora dikagetkan dengan pemberitaan terkait banyaknya kepada desa yang
diperiksa oleh BPK mengenai bantuan keuangan (bankeu) yang diberikan DPRD
kepada desa. Sebanyak 170 kepala desa (kades) di Kabupaten Blora dipanggil
auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) provinsi baru-baru ini.
Seperti yang diberitakan koran harian Jawa Pos
Radar Kudus bahwa hal ini dibenarkan Kepala Inspektorat Kabupaten Blora Kunto
Aji kemarin. Semua kades yang mendapatkan bantuan tersebut dipanggil untuk
dimintai keterangan. Selanjutnya, pada Maret mendatang, BPK akan kembali datang
untuk kembali memeriksa. ”Ini baru tahap awal. Untuk pemeriksaan yang rinci
nanti awal Maret,” ucapnya.
Menurutnya, pemeriksaan ini terkait adanya temuan-temuan
yang didapat oleh BPK. Mulai dari pajak, administrasi, dan hasil pekerjaan.
Sehingga yang mendapat bankeu dipanggil semua.
Dia menjelaskan, saat ini pengelolaan dari
alokasi dana desa (ADD), dana desa, dan lainnya sudah mulai bagus. Sudah ada
peningkatan. Semakin baik. ”Terkait dengan ini (pemeriksaan oleh BKP provinsi,
Red) memang belum tersedia LPj. Jadi, pengenaan pajak belum bisa. Makanya
dengan adanya pemeriksaan ini, bisa ditindaklanjuti. Misalnya dapat uang
berapa, sudah dapat berapa pajaknya bisa segera dibayarkan pajaknya,” jelasnya.
Dari beberapa informasi bahwa dana tersebut ternyata sudah dipotong terlebih
dahulu sebelum cair ke desa. Selain itu, di antara 170 desa yang diperiksa BPK
itu, tidak semuanya belum membuat laporan pertanggungjawaban (LPj). Hanya
beberapa yang belum.
Mantan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan,
dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora ini, berharap administrasi desa bisa baik.
Kepatuhannya juga ditingkatkan. Sebab berpengaruh juga dengan penilaian Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) kabupaten.
Dia menambahkan, selain memeriksa kades, kemarin
BPK juga datang untuk pemeriksaan bantuan politik (banpol). ”Untuk pemeriksaan
yang rinci, juga nanti awal Maret,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Anggaran Daerah (BPPKAD) Blora Maskur mengatakan, pemanggilan
memang bertahap. Masing-masing kades diperiksa sendiri-sendiri. Ada yang sampai
pukul 02.00.
”Kami (BPKAD, Red) tugasnya hanya menyalurkan
dana. Yang tahu apa saja permasalahan di bankeu ya BPK. Saya juga khawatir
berimbas ke BPKAD. Tapi semoga tidak,” jelasnya.
Dia mengaku beberapa kali bertemu pendamping
desa. Katanya tidak ada apa-apa. Namun, dia juga mendapat cerita dari para pegawainya,
kalau ada juga desa yang kurang baik. ”Apa mungkin yang saya tanya kebetulan
(desa) yang baik-baik, juga tidak tahu,” selorohnya kemarin.
Sementara itu, Ketua Praja Kabupaten Blora Agung
Heri Susanto menjelaskan, pemeriksaan BPK memang terkait bankeu. Dia juga
menolak kalau semua desa yang dipanggil bermasalah. Sebab, banyak desa yang
menggunakan dana bankeu tersebut sesuai dengan peruntukannya dan
sebenar-benarnya.
”Mungkin ada desa yang barangkali RAB-nya salah.
Mungkin juga pelaksanaannya kurang sesuai ketentuan,” tuturnya. (BB/Sub)