Hasil Sementara, 21 Cakades Petahana Tumbang dalam Pilkades Pati
https://www.apdesinews.com/2019/12/hasil-sementara-21-cakades-petahana.html
APDESINEWS.COM-Hasil
sementara yang berhasil dikumpulkan koran ini hingga tadi malam 21
calon kepala desa petahan tumbang. Sementara 23 cakades petahana mampu
mempertahankan kedudukannya. Total dari 282 calon kepala desa yang
berlaga di pilkades serentak tahun ini, ada 78 calon kepala desa yang
berstatus petahana. Dari yang menuju dua periode hingga menuju periode
ketiganya.
Para petahana yang berguguran seperti di Kecamatan Dukuhseti.
Dari enam desa yang menggelar pilkades, ada dua desa calon petahananya
tidak terpilih kembali. Seperti di Desa Dukuhseti dan Banyutowo. Hal
yang sama juga terjadi di Kecamatan Trangkil. Dari enam desa yang
menyelenggarakan pilkades, satu calon kepala desa petahana tumbang.
Di Kecamatan Wedarijaksa, beberapa calon kepala desa yang
berstatus petahana juga berguguran. Seperti di Desa Ngurensiti,
Sukoharjo, dan Panggungroyom.
Jefri
(Bukan nama sebenarnya, Red) mengungkapkan, rata-rata yang membuat
calon petahana berguguran karena rekam jejaknya ketika memimpin dinilai
buruk masyarakat. ”Biasanya banyak kebijakan dari kepala desa yang tidak
menguntungkan masyarakatnya. Hal itu menjadi pertimbangan penting,”
katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Seperti yang terjadi di desanya. Beberapa keputusan kepala desa dinilai mengecewakan dan membuat warga berpindah ke lain hati saat pilkades. ”Karena itu calon yang berstatus petahana di sini tidak terpilih lagi. Karena warga sudah bosan, kinerja pemerintahan desa tak kunjung memuaskan,” imbuhnya.
Namun, ada juga petahana yang berhasil terpilih kembali menjadi kepala desa. Mereka umumnya terpilih karena mampu membuat pemerintahan desa lebih baik. Salah seorang sumber yang tidak ingin disebutkannya mengaku, dirinya sendiri sudah mantap dengan pilihan kades petahana. Karena hasil kerjanya yang bagus.
”Kami menilai kerjanya sudah bagus. Jadi lebih baik dilanjutkan kembali. Untuk memimpin desa agar semakin baik, dan menyejahterakan masyarakat,” paparnya.
Di Kecamatan Winong banyak cakades petahana yang mampu terpilih kembali. Informasi sementara yang berhasil dihimpun, ada enam calon berstatus petahana yang dipercaya kembali oleh masyarakat untuk memimpin desa.(ks/aua/zen/top/JPR)
Seperti yang terjadi di desanya. Beberapa keputusan kepala desa dinilai mengecewakan dan membuat warga berpindah ke lain hati saat pilkades. ”Karena itu calon yang berstatus petahana di sini tidak terpilih lagi. Karena warga sudah bosan, kinerja pemerintahan desa tak kunjung memuaskan,” imbuhnya.
Namun, ada juga petahana yang berhasil terpilih kembali menjadi kepala desa. Mereka umumnya terpilih karena mampu membuat pemerintahan desa lebih baik. Salah seorang sumber yang tidak ingin disebutkannya mengaku, dirinya sendiri sudah mantap dengan pilihan kades petahana. Karena hasil kerjanya yang bagus.
”Kami menilai kerjanya sudah bagus. Jadi lebih baik dilanjutkan kembali. Untuk memimpin desa agar semakin baik, dan menyejahterakan masyarakat,” paparnya.
Di Kecamatan Winong banyak cakades petahana yang mampu terpilih kembali. Informasi sementara yang berhasil dihimpun, ada enam calon berstatus petahana yang dipercaya kembali oleh masyarakat untuk memimpin desa.(ks/aua/zen/top/JPR)