Bangun Harmoni Dengan Petani, Semen Gresik Ubah Lahan Tandus Jadi Sentra Buah
https://www.apdesinews.com/2020/07/bangun-harmoni-dengan-petani-semen.html
APDESINEWS.COM - PT Semen Gresik
mengubah lahan tandus seluas 4 hektar menjadi perkebunan hortikultura.
Pelibatan petani lokal dalam progam ini sekaligus untuk proses transfer
pengetahuan sehingga dalam beberapa tahun mendatang, kawasan Rembang selatan
bisa menjadi sentra bibit dan buah yang bermanfaat untuk lingkungan hidup,
masyarakat dan daerah.
Progam perkebunan hortikultura yang menggandeng Yayasan
Obor Tani itu berada di lahan tambang non IUP PT Semen Gresik. Lahan tersebut
kategori tadah hujan.
Saat musim kemarau lahan itu tandus dan tidak produktif.
Kini, di lahan itu selain dibangun embung hortikultura dengan kapasitas 15.000 m3 juga ditanami berbagai pohon produktif. Seperti durian, kelengkeng,
srikaya jumbo, jambu kristal, pisang cavendis, pepaya calina dan pohon buah
khas Rembang yakni kawis.
Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen
Gresik Dharma Sunyata mengatakan selain untuk penghijauan, upaya ini sekaligus
guna menjawab kekhawatiran berbagai kalangan jika kehadiran pabrik semen
berpotensi merusak lingkungan.
Lewat progam perkebunan hortikultura ini justru Semen
Gresik menegaskan komitmennya ingin hidup berdampingan dan tumbuh berkembang
bersama masyarakat serta bermanfaat bagi lingkungan hidup dan daerah.
"Kehadiran industri harus membawa manfaat untuk
berbagai sektor kehidupan. Itu komitmen Semen Gresik," kata Dharma
Sunyata, Rabu (15/7/2020).
Saat ini, ratusan pohon jambu kristal dan srikaya jumbo
di lahan perkebunan hortikultura itu sudah memasuki panen perdana. Sedang panen
pohon produktif lainnya bervariasi, namun rata-rata tahun depan sudah mulai
bisa dipetik buahnya.
Fungsi embung hortikultura yang letaknya berada di lokasi
paling tinggi menjadi sumber air utama untuk mengaliri kawasan perkebunan
hortikultura itu. Air embung itu dijamin cukup untuk memasok air baik saat
musim kemarau maupun penghujan.
"Hasil panenan perdana kita bagikan kepada ratusan
petani setempat. Ini sebagai upaya untuk memberikan dorongan semangat dan
pemahaman kepada mereka jika lahan tadah hujan juga bisa produktif untuk
pengembangan hortikultura dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi,"
jelasnya.
Progam perkebunan hortikultura ini multi manfaat. Selain
lingkungan kian hijau, petani lokal mandiri, Kabupaten Rembang juga bisa
swadaya bibit dan buah. Kawasan Rembang bagian selatan bahkan bisa menjadi
sentra beberapa jenis buah yang berdasar kajian Yayasan Obor Tani paling cocok
ditanam di kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Blora ini.
"Rembang bisa jadi rujukan daerah lain,"
terangnya.
Yayasan Obor Tani yang digandeng Semen Gresik bukan
lembaga sembarangan. Jejak dan kiprah lembaga dengan motto memakmurkan desa dan
petani dengan model sentra pemberdayaan tani ini bisa dilihat di berbagai
daerah lintas provinsi.
Salah satu yang terkenal adalah di Desa Nglanggeran
Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul, DIY. Lahan tandus di kawasan itu
berhasil diubah menjadi tanah produktif buah-buahan dan sekaligus jujugan
wisatawan dari berbagai daerah.
Koordinator Lapangan Yayasan Obor Tani Rohmadin
mengatakan proses transfer pengetahuan dan pembelajaran untuk petani lokal
menjadi salah satu prioritas dalam progam perkebunan hortikultura Semen Gresik.
Petani diajari proses pembibitan, penanaman, pemupukan, penyemprotan, perawatan
hingga panen.
"Ini bisa jadi sarana edukasi baik kalangan petani,
sekolah hingga perguruan tinggi. Kawasan agrowisata juga bisa terbentuk di
Rembang seiring banyaknya petani yang menggeluti pohon buah-buahan. Jika
sebelumnya petani hanya bergantung satu komoditas maka kita rubah mindset
mereka dengan upaya ini," tandasnya.(Ag/HSG)