Kades Geneng, Kembangkan Potensi Desa Menjadi yang Terbaik



APDESINEWS.COM- Niatan untuk membangun Desa Geneng Kecamatan Jepon, Blora membuat Jati Halim mengikuti kontestasi dalam Pilkades 2019 kemarin. Berkat dukungan dan dorongan masyarakat desa, akhirnya berhasil terpilih menjadi Kades setempat.

Ayah tiga anak ini mengaku, sejak dilantik 21 September kemarin, berbagai program kerja telah dilaksanakan dengan baik. Mulai dari penyaluran air bersih, kedisiplinan masuk kerja, pembuatan kepanitian lelang Bondo Desa, pembangunan paving 810 meter, pengembangan potensi desa dan pembuatan lapangan voly di masing-masing dukuh.

Selain itu, Jati Halim telah menggelar pelatihan ternak sapi potong, ayam joper, pelatihan produk makanan baru, penyediaan tenaga kerja dan lainnya. “Dulu Desa Geneng pernah jadi juara Nasional Sapi Potong. Ini kami mencoba menggalakkan kembali. Apalagi potensinya luar biasa,” ucapnya.

Menurutnya, berbagai pelatihan akan terus dilakukan untuk membekali masyarakat Desa Geneng menjadi lebih baik.
 Mengembangkan berbagai potensi lokal yang ada. Sehingga bisa menjadi desa mandiri.

“Kami ingin menjadi desa terbaik. Kalau desa lain bisa kenapa kita tidak. Potensi Desa Geneng juga tidak kalah dibandig desa lainnya,” ucapnya.

Suami dari Ririn Kartika Yuniati ini mengaku, Desa Geneng memiliki 3 Dukuh. Total hak pilih mencapai 1.800 an. Total penduduk sekitar 4 ribuan. Untuk itu, dia mengajak semua warga Desa Geneng sama-sama gotong royong, satu visi-misi, satu tujuan membangun Desa Geneng menjadi Desa Mandiri.

“Sudah saatnya Desa Geneng kembali menjadi desa terbaik,” imbuhnya.

Menurutnya, ngewongke uwong dan kedisiplinan adalah kunci utama untuk membangun desa. Sebab dengan komunikasi yang baik, komunikatif, saling mengerti semua akna terselesaikan dengan baik.

Kedisiplinan Jadi Kunci Utama

Berbagai program kerja dan inovasi dilaksanakan Jati Halim. Semua sudah di Planing dengan matang. Tinggal mengerjakan dan mlaku bareng warga. Kedisiplinan perangkat dalam masuk kerja jugas udah diterapkan. Selain itu semua potensi desa dipetakan satu persatu. Sehingga masyarakat dapat mengembangkan potensi yang ada.

Sejak masuk kerja pertama, Jati mengaku langusng melakukan koordinasi bersama para perangkat untuk membuat kesepakatan masuk kerja. Hasilnya, Senin ssampai Jumat sampai kantor pukul 08.30. Pakai seragam. Kalau tidak pakai seragam saya minta pulang. Alhamdulillah sudah berjalan baik. Ini sebagai komitmen palayanan masyarakat,” imbuhnya.

Begitu juga soal potensi desa. pihaknya sudah membantuk panitia lelang bondo desa (bengkok). Untuk transparansi. Semua masyarakat berhak ikut dan menyaksikan secara terbuka. Sebab semua mempunyai hak yang sama.

“Setiap hari saya juga bikin planning. Hari ini harus ngapain saja. Perangkat juga. Besok harus apa, harus jelas dan teragendakan. Kalau bisa dikerjakan sekarang kenapa tidak. Itu prinsipnya. Saya ingin bener-bener ingin mbangun desa. Bersama perangkat dan masyarakat saya,” tegasnya.

Menurutnya potensi-potensi yang ada di desa akan mulai semua sudah diinfentarisir. Tinggal pengembangan. Masyarakat juga diberikan pelatihan ketrampilan. Caranya dengan mengundang narasumber yang benar-benar ahli. Sehingga hasilnya maksimal.

“Desa Geneng ini banyak potensinya. Baik potensi kuliner maupun yang lain. Jamu gendong disini juga banyak. Menyehatkan dan murah meriah. Tinggal mempoles sedikit. Insya allah lebih baik. Semua itu sudah kami lakukan. Terutama soal paking,” jelasnya.

Mulai pembuatan jamu gendong, Jamu kunir asem Den Ayu, Obat nyamuk dari Sereh khas desa Geneng, suplemen daun papaya, Mie, Rengginang, Pupuk Nabati, Kue Rangin, Kucur, Dumbeg, Krupuk dan lainnya. Makanan ini setiap hari dibawa kepasar. Bahkan untuk krupuk sendiri sudah diambil pelanggan dari Bandung.

Ada juga Jamu Gendong. Sentralnya di Dukuh Kemploko. Ada sekitar 25 orang yang memproduksinya. Kadang jualnya pakai sepeda, ada juga yang menggunakan sepeda motor.

“Kemarin kita sudah memoles kemasan Jamu ini. Sehingga lebih modern dan konsumen itu bisa tertarik untuk membelinya. Bisa juga dititipkan di swalayan. Kita kasih merek dan lainnya,” terangnya.

Pihaknya juga sudah mulai memproses ijin dari berbagai potensi jajanan pasar di desanya tersebut. Sehingga benar-benar higenis dan sesuai dengan aturan kesehatan. Mulai dari ijin BPOM dan PRTnya.

 “Satu persatu kami ajukan ijin. Sehingga nanti bisa dititipkan di swalayan dan lainnya,” bebernya.

 Selama ini, pihaknya telah menggalakkan penerangan jalan. Hasilnya, desa Geneng tidak gelap lagi. Selain itu, menuntaskan pembangunan masjid yang biayanya bersumber dari iuran masayarakat yang mencapai Rp 1,1 Miliar.

“Dulu pesimis, namun akhirnya berhasil. Masjid sekarang sudah berdiri, Sudah jadi. Tinggal mempoles dikit lagi. Tidak ada bantuan dari luar. Semua dari hasil keringat masyarak Geneng. Luar biasa. Gotong royongnya, guyub rukun dan saling mendukung satu sama lain,” terangnya. (Ag/Sb)

Related

Pemerintahan 534298253553192044

Posting Komentar

emo-but-icon

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item