Kades Dan Prades Di Blora Bisa Kuliah RPL Kemendes PDTT Untuk Menjadi Sarjana


 


Apdesinews.com SEMARANG – Bupati Blora, H.  Arief Rohman, S.IP., M.Si., inginkan semua Kades, Perangkat Desa, dan kader penggerak desa di Blora bisa kuliah dan mencapai gelar sarjana (S1).  

Untuk mewujudkanya, usai menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk Perangkat Desa di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (12/9/2022) yang dihadiri Menteri Desa PDTT, Dr. (HC) Abdul Halim Iskandar, Bupati tandaskan Blora siap menjadi daerah percontohan pelaksanaan program perkuliahan (RPL) dari Kementerian Desa PDTT.

 

‘’Blora siap dan bersedia secepatnya menindaklanjuti program RPL Kementerian Desa PDTT dengan Unnes Semarang.  Kita ingin agar kualitas SDM Desa bisa semakin ditingkatkan melalui program ini," tandas Bupati Arief.

Atas keseriusan itu,  Menteri Desa PDTT, Dr. (HC) Abdul Halim mengucapkan terimakasih kepada Bupati Blora yang sudah aktif menyambut RPL untuk wilayah Jawa Tengah tersebut.  ‘’Kalau berhasil, bukan mustahil banyak perangkat Desa di Blora yang menjadi sarjana alumni Unnes Semarang,’’ 

 

Menurut Menteri Desa, program perkuliahan RPL Desa, pendidikan nonformal dan informal, serta pengalaman kerja dan pengabdian di desa dapat diakui sebagai capaian pembelajaran dalam bentuk perolehan SKS untuk menempuh pendidikan jenjang sarjana atau pascasarjana.

 

Di pelaksanaannya, semua Pendamping Desa, Kepala Desa, Perangkat Desa, Pengelola BUM Desa serta semua pegiat desa hingga level RT/RW berkesempatan mengikuti program perkuliahan tersebut. 

 

Terpisah, Kepala BPSDM Kementerian Desa, Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd., menjelaskan, kuliah bisa diikuti oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua dan anggota BPD, Pengelola BumDes, Tenaga Pendamping Desa, dan Kader Penggerak Desa.

 

Lulusan SMA sederajat, dan berusia antara 25 tahun hingga 50 tahun. Nantinya untuk menjadi S1, akan mengikuti kuliah selama 2 tahun. Satu semester minimal datang ke kampus tiga kali. Selebihnya bisa via zoom.

 

Jurusannya apa saja?  Dikatakan Prof. Dr. Luthfiyah, nantinya bisa dibicarakan antara tim teknis Pemkab, dalam hal ini Bupati sesuai kondisi SDM desanya, dengan Perguruan Tinggi yang ditunjuk seperti Unnes Semarang.

‘’ Kementerian Desa siap membantu dan memfasilitasi, tentunya sesuai kaidah Perguruan Tinggi. Pak Bupati Blora ini sangat antusias, nanti akan terus kita kawal bersama agar kedepan Blora bisa lebih baik lagi," tambahnya.

Terkait cita-cita para kades dan perangkat desa di Blora menjadi sarjana, Bupati Arief Rohman menyatakan,  awalnya ia melihat program RPL Kementerian Desa PDTT telah dilaksanakan Pemkab Bojonegoro bekerjasama dengan Unesa Surabaya dan UNY Yogyakarta. Yang mana ratusan Kades, dan perangkat desa dari Kabupaten tetangga ini dapat mengikuti perkuliahan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM.

"Kita ingin Blora juga bisa melaksanakan program itu. Minggu lalu kami langsung sowan Gus Menteri Desa PDTT, dan Bu Kepala Badan BPSDM Kementerian Desa. Alhamdulillah direspon positif dan kini telah kita saksikan bersama Gus Menteri Abdul Halim Iskandar melakukan MoU dengan Rektor Unnes. Ini akan menjadi landasan kami untuk segera menyusun tahapan RPL," terang Bupati.

Bupati yang akrab disapa Gus Arief ini menyampaikan bahwa di Kabupaten Blora dari 271 Desa dan 24 Kelurahan, masih banyak Kades dan perangkat yang belum sarjana.

"Oleh sebab itu, lewat RPL ini nantinya kita ingin para Kades, perangkat desa, hingga pendamping Desa dan kader penggerak Desa bisa ikut kuliah lagi. Agar kedepan SDM pemerintah Desa di Kabupaten Blora semakin baik," tambah Bupati.

Sebagai bentuk keseriusannya, Bupati pun mengajak Sekda, Kepala OPD terkait, hingga perwakilan Kades, dan Asosiasi Perangkat Desa hadir dalam FGD di Ruang Rapat Senat Rektorat Unnes Semarang,   Senin (12/9/2022).

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora, Yayuk Windrati, menyampaikan, saat ini Kepala Desa aktif yang lulusan SMP ada 37, lulusan SMA 168 , D1 ada 1 orang, D3 ada 6 orang, D4 1 orang, dan S1 sebanyak 52 orang.

 

"Sedangkan untuk perangkat desa nya mayoritas juga masih lulusan SMA sebanyak 1700 orang, kemudian disusul lulusan SMP 318, yang SD juga ada banyak. Sehingga kami sangat mendukung jika ada program RPL untuk mereka. Teknis akan segera kita bahas bersama tim Kemendes PDTT dan pihak Unnes," ungkap Yayuk. (Red) 

Related

Advertorial 5102771927350605417

Posting Komentar

emo-but-icon

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item