Pemdes Tunjungan Gelar Sedekah Durian dan Tumpengan Sebagai Bentuk Rasa Syukur
Apdesinews.com Blora - Sebagai wujud rasa syukur kepada Allah subḥanahu wataʿala atas panen durian yang melimpah. Pemerintah Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (26/01/2014) sore, menggelar Sedekah Durian.
Kepala Desa (Kades) Tunjungan, Yasir, dihadapan awak media, mengatakan bahwasanya sedekah Durian tersebut sudah menjadi gelaran rutinitas setahun sekali.
Namun, Dirinya juga tak menampik bahwa sedekah Durian kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana jikalau dulu dilaksanakan sebelum jatuhnya buah durian, kalau saat ini menunggu jatuh dulu, baru diadakan acara yang dinilai sudah menjadi tradisi turun-temurun.
"Allhmdulilah, pada sore ini di kampung Durian, Desa Tunjungan, tepatnya lokasi Dukuh Nglawungan, kita mengadakan rutinan setiap setahun sekali, yakni adalah acara sedekah Durian," ucapnya.
"Kalau dulu memang masyarakat sini kalau sedekah durian itu tidak menggunakan buah durian, melainkan sebelum Durian yang jatuh itu sudah mengadakan tumpengan. kalau sekarang kita coba, kita nunggu durian jatuh baru kita adakan sedekah durian, dengan tumpengan dan bersama buah Durianya," ucapnya kembali.
Menurutnya, dengan diadakannya sedekah Durian tersebut, harapan kedepannya panen lebih meningkat. Serta, masyarakat maupun tamu undangan yang hadir dapat ikut merasakan buah asli dari petani Dukuh Nglawungan. Jadi, harapan kami dengan adanya sedekah
Durian, panen kita bisa meningkat. Dan, kemudian mereka yang rawuh di Dukuh Nglawungan, bisa ikut merasakan, bagaimana rasa buah durian itu, sehingga bisa membawa dampak yang positif buat kepariwisataan di kampung durian ini," ungkapnya.
Kemudian, ketika disinggung oleh awak media kembali terkait berapa jumlah jenis-jenis Durian yang di tanam pada lokasi tersebut ? Yasir, sapaan akrab Kades Tunjungan ini pun memberikan penjelasan.
Tak hanya itu, bahkan Ia juga mengatakan bahwasanya untuk saat ini harga buah Durian sangat terjangkau, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau disini soal jenis atau varian kita memang belum tau. Cuman setiap pohon durian itu mempunyai nama yang berbeda-beda beda. Akan tetapi, setiap pohon durian itu mempunyai nama masing- masing dan mempunyai khas yang masing masing juga. Mulai ada durian saru, ada durian mentek, ada durian kendil dan lain sebagainya. Jadi variannya banyak sekali kalau disini. karena semua disini kebanyakan duren peninggalan leluhur kami," bebernya.
"Dan, kalau durian sini memang kalau untuk tahun ini lebih murah dari pada tahun kemarin. Sekarang mulai dari kisaran Rp.10000/buah, dan ada pula yang 5 (lima) buah bisa Rp.100000. Harga segitu Itu bisa dinikmati dan bagus Duriannya," bebernya kembali.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyebutkan secara gamblang bahwasanya masyarakat di lokasi kampung Durian tersebut memiliki luas lahan kurang lebih 2000 m2.
"kalau luasan kebun disini karena rata-rata masyarakat sini itu mempunyai kebun Durian dengan luasan 2000 m2, dan disini ada lebih dari 30 pemilik. Jadi luasnya cukup luaslah, tinggal dihitung saja 2000 m2 x 30 pemilik. kalau perkiraan saya disini, daru yang sebelumnya 2 hektar, kini kurang lebih ada 15 hektar," jelasnya.
"Pada intinya, kampung Durian ini peninggalan leluhur kami, jadi lama sekali. cuma waktu tahun 2017 kami baru launching namanya kampung Durian. Dan, untuk panen durian sini hanya satu kali pertahun, biasanya di bulan Desember sampai Maret. Kemudian BUMDES jmput ga juga sebagai pengelola, sebagai koordinator di masing-masing masing Petani. jadi kita ada paguyuban petani durian," jelasnya kembali.